LPTQ Jawa Timur-Di bawah naungan langit Kalimantan Tengah yang tenang, sebuah karya kaligrafi digital memukau mata setiap pengunjung yang hadir di Auditorium Masjid Darussalam Palangkaraya. Karya ini bukan sekadar goresan, melainkan sebuah mahakarya berjudul Keindahan Dunia yang Menipu, merujuk pada Surat Al-An’am ayat 32. Karya ini lahir dari tangan berbakat Moh. Sholahuddin, S.Pd., seorang guru MTs Negeri 1 Lamongan di bawah Kementerian Agama Kabupaten Lamongan, yang dalam kesehariannya tak pernah lepas dari dedikasi mendidik dan menyebarkan nilai-nilai Al-Qur’an.
Pada ajang bergengsi Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) KORPRI Nasional VII, Sholahuddin tampil di cabang Kaligrafi Digital Klasik Putra mewakili Kafilah Jatim. Cabang ini diadakan pada Rabu, 6 November 2024, dan menyatukan berbagai peserta dari seluruh penjuru Indonesia yang memiliki talenta luar biasa dalam menyampaikan pesan Al-Qur’an melalui seni kaligrafi digital. Dalam karyanya, Sholahuddin mengangkat keindahan, kedalaman, dan pesan moral yang terkandung dalam ayat Al-An’am: 32, yang mengingatkan manusia bahwa kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau belaka, sementara kehidupan akhirat jauh lebih bermakna bagi mereka yang bertakwa.
Dalam karya kaligrafinya, Sholahuddin mengombinasikan gaya klasik dengan sentuhan digital yang presisi. Setiap lekukan huruf terlihat begitu hidup, mengalir indah namun tetap kokoh, mencerminkan kekuatan pesan Al-Qur’an yang abadi. Dengan warna-warna emas yang hangat dan biru yang mendalam, Sholahuddin menghadirkan suasana yang penuh ketenangan dan refleksi. Gaya klasik ini mencakup ciri khas dari khat tradisional yang elegan, berpadu harmonis dengan teknik digital modern yang memperhalus setiap detail sehingga menjadi karya yang tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga menggetarkan hati.
“Setiap huruf memiliki ruh,” ungkap Sholahuddin ketika diwawancarai setelah acara. “Saya berharap pesan ayat ini tidak hanya dibaca, tapi juga dirasakan oleh setiap orang yang melihatnya. Dalam kesibukan dunia, kadang kita lupa bahwa semua yang kita kejar hanyalah sementara.”
Sholahuddin menggunakan perangkat digital dengan keahlian tinggi dalam penguasaan desain dan kaligrafi. Menggunakan berbagai teknik pemrograman grafis dan software desain terkini, ia mampu menciptakan komposisi yang rumit namun tetap mempertahankan keindahan alami dari huruf-huruf Arab. Terdapat sentuhan bayangan halus di sekitar setiap lekukan kaligrafi, membuat teks tampak melayang di atas latar belakang biru tua yang dalam, menyerupai malam yang damai. Kaligrafi yang dihasilkan berhasil menggabungkan kedalaman pesan dengan estetika visual yang megah, sehingga setiap orang yang memandangnya seakan dibawa ke dalam perenungan yang dalam.
Tampilnya Sholahuddin dalam ajang MTQ KORPRI ini membawa kebanggaan tersendiri, baik bagi dirinya maupun instansi tempat ia mengabdi. Sebagai guru, ia tak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan kepada anak didiknya, tetapi juga membawa nilai spiritual melalui setiap interaksinya. Karya kaligrafi ini seakan menjadi bukti nyata bahwa seorang pendidik mampu menginspirasi lewat seni, menyampaikan pesan ketuhanan dengan cara yang universal dan abadi.
Pesona karyanya tidak luput dari apresiasi para dewan juri. Salah satu juri kaligrafi digital MTQ KORPRI Nasional VII menyatakan kekagumannya terhadap karya Sholahuddin. Menurutnya, karya ini tidak hanya memukau dari segi teknis, tetapi juga berhasil menyentuh hati dengan pesan mendalam yang sangat relevan dengan kehidupan modern saat ini, di mana godaan dunia begitu mudah melalaikan manusia dari tujuan hidup yang hakiki.
Para pengunjung yang menyaksikan karyanya tampak tertegun, memandang lekat setiap detail goresan dan warna yang menyatu dalam harmoni. Beberapa di antara mereka tergerak untuk mengambil foto sebagai pengingat betapa pentingnya memahami dan merenungi pesan Al-Qur’an yang disampaikan melalui seni kaligrafi. Ada yang berbisik kepada sesamanya, mengungkapkan kekaguman mereka akan keindahan karya Sholahuddin, sekaligus mengingatkan mereka pada pesan ayat yang begitu dalam: bahwa dunia ini hanyalah kesenangan yang sementara.
Melalui karyanya, Moh. Sholahuddin, S.Pd. telah membuktikan bahwa pesan Al-Qur’an dapat tersampaikan melalui berbagai medium, termasuk teknologi digital yang kini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Tidak hanya sebagai seorang guru yang mengabdi untuk pendidikan, ia juga menjadi dai yang menyampaikan dakwah lewat seni visual. Dengan penuh kebanggaan, ia membawa nama Lamongan, menunjukkan bahwa setiap pribadi memiliki kesempatan untuk menyebarkan keindahan dan kedalaman ajaran Al-Qur’an, di manapun mereka berada dan apapun profesi yang mereka jalani.
Karya ini adalah pengingat bagi kita semua, bahwa dalam kesibukan dunia yang penuh gemerlap, kita tak boleh melupakan tujuan hakiki. Sesuai dengan pesan Surat Al-An’am: 32, kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang menipu. Maka dari itu, sebagaimana Sholahuddin berhasil menyampaikan melalui seni kaligrafi digitalnya, semoga kita semua dapat selalu merenungi pesan Al-Qur’an dan menjalani hidup dengan penuh kesadaran bahwa kehidupan yang sejati berada di akhirat yang kekal.
Posting Komentar